Pangkalpinang,, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendy, menyampaikan pesan dalam upacara Bulanan di halaman perkantoran gubernur, dalam menyambut hari Transmigrasi ke-65 , beberapa waktu lalu di akhir 2015. Undangan di hadiri oleh seluruh pejabat eselon II lingkaup provinsi, pejabat eselon II, dan IV serta unsur Muspida Babel.
Gubernur menyampaikan, Pemerintah telah menetapkan 10 provinsi sebagai daerah tujuan transmigrasi atau daerah penerima program transmigrasi untuk lima tahun ke depan. Dan wilayah rovinsi penerima tersebut antara lain Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Maluku.
Selanjutnya, daerah tujuan yang menjadi lokasi transmigrasi merupakan kawasan subur dan kaya sumber daya alam brlimpah yang belum dikelola dengan maksimal oleh masyarakat dan negara lantaran kekurangan sumber daya manusia dalam mengelola dengan demikian dengan kondisi inilah program transmigrasi menjadi solusi yang sangat strategis.
Menurut Rustam Effendy, sebelum menentukan sebuah daerah menjadi kawasan transmigrasi, pihak yang terkait dengan terlebih dulu melakukan seleksi dan analisa mendalam terkait aspek potensi daerah, aspek sosial, budaya, dan aspek ekonomi.
Program Transmigrasi menjadi sebagai sarana untuk transfer ilmu dan keahlian dari satu daerah ke lain. Wilayah lainnya, dengan demikian potensi daerah yang sebelumnya tidak dikelola dan yang belum mampu di maksimalkan akan dapat dikembangkan, dengan tidak mengurangi khasanah kekayaan lokal yang telah ada, tegas Gubernur Babel.
Menurut orang nomor satu di Babel ini, banyak daerah yang berhasil, maju dan berkembang dengan adanya program transmigrasi. Sebagai contoh di wilayah misalnya di Provinsi Lampung terdapat daerah yang terkenal dengan kemajuan program trans migrasi yakni Metro yang disebut sebagai kawasan paling maju di Lampung berkat transmigrasi.
Kolaborasi antara transmigran dan penduduk lokal yang saling mengisi dan saling mendukung dan hidup berdampingan untuk mencapai kemajuan bersama mampu membuahkan kemakmuran bagi kepentingan bersama dan tidak menampik terdapat beberapa kasus kekurang harmonisan antara transmigran dan penduduk lokal. Namun merupakan gejolak yang dapat dicari solusi kebersamaan berkat dialog yang intensif, papar Gubernur
Bangsa kita Indonesia punya budaya gotong royong, toleransi, persatuan dan kerukunan sangat kuat. Kita punya banyak suku, bangsa, adat istiadat,kultur dan budaya tapi bisa hidup rukun berdampingan dengan harmonis dan toleransi, tutur Rustam Effendy menutup amanat di hadapan jajaran aparatur negara.(js).